Saturday, October 21, 2006

JIWA

Tawa gembira mengabarkan kemurahanmu, air mata merapati kemurkaanmu.
Kedua kabar yg saling berlawanan ini menuturkan tentang kekasih yang satu.
Bagi yang alpa, kemurahan memperdaya sedemikian rupa, sehingga ia tak takut akan kemurkaannya,lalu berbuat dosa.

Kupandang wajah-Mu dengan hati,bersinar ibarat permukaan lautan
Bagi yang lain,kemurkaan memberikan keputusasaan , sehingga ia akan tetap putus asa sepenuhnya.
Cinta, bagai perantara yang menaruh kasihan, datang memberi perlindungan pada kedua jiwa yang sesat ini.
Kami bersyukur atas cinta ini, cinta yang melaksanakan kemurahan tak terbatas.

Terhadap kekurangan-kekurangan apa pun dalam syukur kami yang mungkin membuat kami berdosa.
Cinta mencukupkan hingga pulih kembali, ia membuat hidup tanpa batas dan syarat.
Berhentilah dengan baris demi baris sajak ini!!! Jangan bacakan!!!
Cinta itu sendiri yang akan menafsirkannya.

No comments: