Thursday, June 09, 2011

Contoh Proposal

I. Pendahuluan

Pelajar adalah generasi muda yang akan menjadi pemimpin pada masa mendatang. Para calon pemimpin tentu harus memiliki kecerdasan, wawasan, semangat juang, dan rasa cinta terhadap tanah air. Dengan bermodalkan hal-hal tersebut, akan lahir para pemimpin bangsa yang handal dan mumpuni, cerdas, berwawasan luas, memiliki semangat juang, dan cinta tanah air.Karakter tersebut harus dibangun dan dipupuk. Oleh karena itu, para pelajar harus membekali diri agar mereka nanti mampu memimpin bangsa.

Kunjungan dan pengamatan terhadap objek sejarah, objek pendidikan/pengamatan, dan objek wisata merupakan salah satu sarana yang mampu membekali para pelajar untuk mengembangkan wawasan , menumbuhkan semangat juang, dan menanamkan rasa cinta Tanah Air. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat baik dilakukan…

Daerah Bogor dan sekitarnya merupakan suatu tempat yang baik untuk dikunjungi dan diamati. Mengingat di daerah tersebut terdapat Istana Kepredidenan RI ,Kebun Raya,Museum Zoologi, dan The Jungle Waterpark Bogor Nirwana. Istana Kepresidenan merupakan tempat yang bersejarah bagi perjuangan dan perjalan bangsa Indonesia . Kebun Raya dan Museum zoologi merupakan wahana yang dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa tentang keanekaragaman flora dan fauna. Dengan mengunjungi objek-objek tersebut, para pelajar akan memahami tentang kegunaan Istana Presiden bagi perjalanan bangsa, serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kekayaan dan keaneragaman flora dan fauna, serta dapat menikmati daerah wisata yang menyenangkan dan menyegarkan .

II. Nama Kegiatan

“Karya Wisata Kelas VIII SMP Negeri 9 Cimahi ke Bogor dan sekitarnya”

III. Tema Kegiatan

“ Melalui kegiatan Karya Wisata, kita bangun generasi muda yang cerdas,berwawasan luas,dan memiliki rasa cinta tanah air “

IV. Landasan Kegiatan


1. Surat Tugas Kepala SMP Negeri 9 Cimahi , Nomor :..., tentang surat tugas sebagai Panitia Karya Wisata Kelas VIII Tahun Ajaran....
2. Program Kerja SMP Negeri 9 Cimahi Tahun Pelajaran....

V. Pelaksanaan Kegiatan

1. Objek Karya Wisata
Objek-objek yang akan dikunjungi adalah:
a. Istana Kepresidenan
b. Kebun Raya/Museum Zoologi Bogor
c. The Jungle Waterpark Bogor Nirwana
2. Pelaksanaan
Kegiatan Karya Wisata ini dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul : … WIB
3. Jadwal Kegiatan
Pukul Uraian
05.00 s.d. 05.30 Pengecekan Peserta
05.30 s.d. 09.00 Perjalanan Menuju Istana Kepresidenan
09.00 s.d. 11.30 Kegiatan di Istana Presiden
11.30 s.d. 12.00 Perjalanan menuju kebun Raya/Museum Zoologi
12.00 s.d. 13.30 Kegiatan di Kebun Raya /Museum Zoologi
13.30 s.d. 14.30 Perjalanan menuju Water Park The Jungle Nirwana Bogor
14.30 s.d. 17.30 Kegiatan di Water Park
17.30 s.d. 18.00 Persiapan Pulang
18.00 s.d. 18.30 Pengecekan Peserta
18.30 s.d. 21.00 Perjalan Pulang menuju Cimahi

VI. Susunan Panitia


Penanggung Jawab :...
(Kepala SMP Negeri 9 Cimahi)
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi Acara :
Seksi Transportasi :
Seksi Konsumsi :
Seksi Dokumentasi :

Pembimbing : Wali Kelas, Staf Pengajar kelas VIII, dan Staf Tata Usaha

VII. Peserta

Peserta Karyawisata ini adalah siswa-siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Cimahi dengan jumlah...siswa.

VIII. Rencana Anggaran
Rencana Anggaran Peserta:
No Uraian Jumlah
Transportasi
Tiket 3 Objek Wisata
Konsumsi (Makan Siang & snack pagi)
P3K
Kesekretariatan
Perizinan
Dokumentasi
Guide dan Tip Supir

a. Pemasukan Jumlah siswa…

b. Pengeluaran

Sumber :
http://informasismpn9cimahi.wordpress.com/2010/06/15/contoh-proposal-karyawisata

Proposal

1.Pengertian proposal
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll. Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut.

Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Ini berarti, tanpa terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagaimana yang diuraikan dalam buku ini, maka kemungkinan besar penulisan proposal akan menemui kesulitan.

Jenis-Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
1.Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
a) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
b) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
c) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

2.Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.


Isi Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan penutup.


2. Ciri-Ciri Proposal

1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara
5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).


3.Sistematika Penulisan Proposal
1.Pendahuluan
a. Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
b. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
c. Point¬point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran
a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lainlain
b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian

3. Tujuan
a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa

Contoh :
Memperoleh kader¬kader KMHDI
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI

4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5. Jenis Kegiatan
a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.


Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting¬penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan
a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup
a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi Semua pihak.
b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
c. Terakhir, diikuti dengan lampiran


SUMBER :
http://www.scribd.com/doc/7750045/Proposal
http://approdite1992.wordpress.com/2009/03/30/teknik-pembuatan-proposal

Materi Laporan

1.Pengertian Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan.pada dasarnya,fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor.Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat,didengar,atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan.Kemudian,laporan itu diberitahukan oleh si pelapor.
Dalam pembuatan suatu laporan formal bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik,jelas dan teratur.Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan,melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur,jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari,kecuali penggunaan kata”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.


2.Manfaat Pembuatan Laporan
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
a. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
d. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.


3.Dasar – dasar Pembuatan Laporan
1. Fungsi Informatif, Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya
2. Fungsi Pertanggung jawaban, Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.
3. Fungsi Pengawasan, Dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.
4. Fungsi Pengambilan Keputusan, Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif. Seorang Kepala Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain untuk membuat keputusan di bagiannya sendiri.


4.Macam - Macam Laporan.
Laporan ada dua macam,yaitu laporan hasil penelitian Ilmiah dan laporan Teknis.

1.Laporan Ilmiah.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.

1.1. Masalah yang dibahas dalam tulisan ilmiah dapat berupa:
a. Hasil penelitian.
b. Hasil pengamatn.
c. Pengalaman nyata.
d. Hasil pemikiran.

1.2. Jenis Laporan Ilmiah.
a. Laporan Lengkap (Monograf).
Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh. Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan. Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis. Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami, di samping keberhasilan yang dicapai. Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya, haruslah padat dan jelas).

b. Artikel Ilmiah.
Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap. Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif. Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

c. Laporan Ringkas (Summary Report).
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat
umum).

1.3. Sistematika Laporan Ilmiah
a. Judul.
b. Daftar Isi.
c. Prakata.
d. Pendahuluan.
e. Teks Pokok dalam Tubuh Karangan.
f. Pengutipan.
g. Referensi.
h. Catatan Kaki.
i. Tabel,Grafik,Bagan,dan Gambar.
j. Bibliografi.
k. Lampiran.
l. Indeks.

2. Laporan Teknis.
Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu.data obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah,tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan,dari si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal Arifin,1993).Dan menurut Muljanto Sumardi (1982) Dalam laporan teknik manusia menggunakan bahasa tulis untuk mengkomunikasikan gagasan,paham,serta hasil pemikiran dan penelitian.

2.1. Tujuan Laporan Teknis.
Budaya lapor melapor merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh berbagai kalangan,baik pemerintahan maupun swasta.Tujuannya adalah agar pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepada si petugas dapat segera diketuhui oleh pihak yang menugasinya.

2.2. Manfaat Penyusunan Laporan Teknis.
a. Memberikan Keterangan.
Bermaksud memberikan keterangan kepada atasan atau pihak yang harus mengetahui suatu kegiatan.Jenisnya ada dua macam:
Jenis pertama laporan memberi katerangan yang menyangkut perkembangan atau kegiatan rutin dari satu waktu ke waktu yang lain,laporan jenis ini sering disebut laporan berkala.ada laporan berkala harian,mingguan,bulanan dan tahunan.
Jenis Kedua adalah laporan khusus yang bersifat insidental.Laporan khusus dapat berupa penyampaian hasil percobaan,pemeriksaan,atau hal-hal yang berhubungan dengan jalannya suatu kegiatan.

b. Memulai Suatu Kegiatan.
Dalam laporan jenis ini dicantumkan uraian tetang segala sesuatu yang berkenaan dengan tugas yang akan dilaksanakan.Penyajiannya harus tegas,terarah dan jelas.

c. Mengkoordinasi Suatu Kegiatan.
Laporan jenis ini berisi masalah pengaturan atau penempatan sesuatu pada tempatnya,susunannya atau keadaannya secara wajar.segala sessuatu yang dikoordinasi dikemukakan secara jelas dan padat.hanya pokok yang berhubungan dengan hal yang dikoordinasilah yang perlu dimasukan dalam laporan.

d. Merekam Pelaksanaan Kegiatan.
Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan kemajuan dan laporan akhir.Laporan kemajuan disusun menurut jangka waktu tertentu.ada kalanya laporan kemajuan disusun tidak berdasarkan jangka waktu tertentu,tetapi berdasarkan persentase pencapaian.
Laporan akhir merupakan rangkuman keseluruhan pekerjaan hingga selesai.

2.3. Kesempurnaan Laporan Teknis
a. Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.

b. Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.

c. Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.

d. Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.

e. Lugas.
Laporan disebut lugas apabila keterangan yang diuraikannya disajikan dalam bahasa yang
langsung menunjukan persoalan.

2.4. Sistematika LaporanTeknis.
a. Bagian Awal.
Kulit luar laporan teknis.
Halaman judul laporan teknis.
Kata pengantar/Prakata.
Daftar isi.
Daftar tabel.
Daftar gambar,grafik,diagram(jika ada).

b. Batang Tubuh.
Pendahuluan.
Pembahasan/uraian.
Simpulan/penutup.

c. Bagian Akhir.
Daftar pustaka.
Lampiran.

5.Sistematika Laporan
Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami.

Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
a. Latar belakang kegiatan.
b. Dasar hukum kegiatan.
c. Apa maksud dan tujuan kegiatan.
d. Ruang lingkup isi laporan.

2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
a. Jenis kegiatan.
b. Tempat dan waktu kegiatan.
c. Petugas kegiatan.
d. Persiapan dan rencana kegiatan.
e. Peserta kegiatan.
f. Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
g. Kesulitan dan hambatan.
h. Hasil kegiatan.
i. Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
Laporan diusahakan agar :
a. Singkat dan padat.
b. Runtut atau sistimatis.
c. Mudah dipahami isinya.
d. Isinya lengkap.
e. Menarik penyajiannya.
f. Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya.
g. Tepat pada waktunya.
Lain – lain.
a. Dalam laporan dapat dilampirkan : photo-photo kegiatan, tanda bukti, surat-surat keterangan dan sebagainya ( copy )
b. Untuk mempermudah penyusunan laporan sebaiknya tetap mengacu pada proposal yang pernah diajukan.
c. Memberikan Laporan kegiatan dengan tembusan kepada satuan/ lembaga yang terkait. ( Mabi, Kwartir, Sponsor dll )

C.Perbedaan Sistematika Laporan.

1.Kerangka Karangan Ilmiah.
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
SINOPSIS
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Kerangka Teori
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Sumber Data
1.6 Metode dan Teknik
BAB II ANALISIS/PEMBAHASAN
2.1 ….
2.2….
2.3 …
2.3.1 ….
2.4 ….
BAB III SIMPULANDANSARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
INDEKS


2.Kerangka Laporan Teknis.
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Hasil yang diharapkan
1.4 Pelaksana
1.5 Penahapan dan Jadwal
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 ….
2.2….
2.3 …
2.3.1 ….
2.3.2…..
2.4 …
BAB III URAIAN KEGIATAN
3.1 …
3.2 …
3.3 …
3.3.1 …
3.3.2 …
3.4 …
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Sumber :
http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=396&Itemid=100
http://nurad1k.blogspot.com/2010/02/teknik-penulisan-laporan.html

Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Wawancara
Keuntungan :
• Memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka.
• Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan.
• Pewawancara dapat melihat kebenaran jawaban melalui gerak-gerik dan raut wajah yang diwawancarai.

Kerugian :
• Membutuhkan waktu yang lama.
• Tergantung dari kepapandaian si pewawancara.
• Dapat mengganggu orang yang diwawancarai.

Pertanyaan untuk Wawancara
• Gunakan Bahasa yang baik, sopan dan jelas.
• Jangan memasukan pendapat pribadi.
• Dindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit.
• Hindari pertanyaan yang menakutkan.
• Hindari pertanyaan yang sifatnya mengkritik.

Mempersiapkan Wawancara
• Aturlah pertemuan dengan orang yang diwawancarai.
• Utarakan maksud dan wawancara.
• Atur waktu untuk wawancara.
• Buat jadwal wawancara.
• Buatlah panduan wawancara (Interview guide).

Melakukan Wawancara
• Mengenalkan diri terlebih dahulu.
• Menjelaskan tujuan wawancara.
• Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang akan diwawancarai.
• Hilangkan kesan mengintrogasi.
• Pewawancara harus mendengarkan dengan teliti.
• Jagalah agar wawancara tetap santai.
• Jangan memotong omongan orang.
• Mintalah ide-ide tambahan yang belum diungkapkan.
• Di akhir wawancara, bacakanlah rangkuman dari hasil wawancara.
• Ucapkanlah terima kasih.


2. Teknik Observasi
Keuntungan :
• Cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
• Analis sistem dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan.
• Analis sistem dapat menggambarkan tata letak fisik dari kegiatan-kegiatan.>
• Analis sistem dapat mengukur tingkat dari suatu pekerjaan.

Kerugian :
• Biasanya orang yang diamati merasa terganggu.
• Pekerjaan yang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitan.
• Dapat mengganggu kerja yang dilakukan.
• Orang yang diamati biasanya cendrung melakukan pekerjaan yang lebih baik dan sering menutup-nutupi kejelekan.

Petunjuk Melakukan Observasi
Yang Harus Dilakukan adalah :
• Merencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan.
• Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer atau pejabat setempat.
• Low profile.
• Lengkapilah catatan selama observasi berlangsung.

Yang Tidak Harus Dilakukan adalah :
• Mengganggu kerja individu yang diobservasi.
• Tidak menekankan pekerjaan yang tidak penting.
• Jangan membuat asumsi sendiri.

3. Teknik Quesioner
Keuntungan :
• Daftar pertanyaan baik untuk sumber data yang banyak.
• Responden tidak merasa terganggu.
• Daftar pertanyaan relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
• Karena daftar pertanyaan biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih obyektif.

Kerugian :
• Daftar pertanyaan tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan.
• Daftar pertanyaan cenderung tidak fleksibel.
• Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan.
• Daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat.

Petunjuk Membuat Daftar Pertanyaan
• Rencanakan terlebih dahulu fakta-fakta yang ingin dikumpulkan.
• Tentukan tipe dari dari daftar pertanyaan.
• Tulisakan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
• Uji daftar pertanyaan ini kepada responden yang kecil terlebih dahulu.

4. Teknik Pengambilan Sampel
Cara Pengambilan Sampel
• Secara keputusan (judgemental sampling)
• Secara static ( statistik sampling)
• Secara random (judgemental sampling)
• Secara sistematik (statistik sampling)
• Secara bertingkat (stratified sampling)

Sumber :
www.gangsir.com/download/5-TeknikPengumpulanData.pdf